BRWAdat

Nama Komunitas	Kenegrian kuok
Propinsi	Riau
Kabupaten/Kota	KAMPAR
Kecamatan	Kuok
Desa	Kuok, Merangin, Ompek Bolai, Kekangka Kecil, Pulau Jambu,Lereng, Silam, Bukik Melintang, Pulau Taraf

Peta Lokasi Wilayah Adat Perbesaran dengan Mousescroll

Kewilayah Adat

Luas	0 Ha
Satuan	Turotak Kenegrian kuok
Kondisi Fisik	Dataran

Batas Wilayah

Batas Barat	13 Koto Kampar/ Pulau Godang ( tanggul PLTA Koto Panjang )
Batas Selatan	Empat koto setingkai (kampar kiri,siabu)
Batas Timur	Bangkinang ( pamatang bangkinang )
Batas Utara	Tapung

Kependudukan

Jumlah KK	25
Jumlah Laki-laki	0
Jumlah Perempuan	0
Mata Pencaharian utama	Memotong, Nelayan Tangkap, PNS, Keramba, Pedagang

Sejarah Singkat Masyarakat adat

Pada informasi yang didapatkan penulis dari bapak Yurnalis Dt Bosogh, nama kuok berasal dari nama burung, dulunya para nenek mamak atau orang yang didadulukan selangkah mengadakan pertemuan untuk musyawarah dibawah batang kayu besar, yang mana dibawah batang kayu besar itu tempat bermainnya burung kuou dengan jumlah yang sangat banyak, dari nama burung itulah nama kuok diambil. Sementara itu, informasi yang didapatkan dari bapak H. Kholil Dt Penghulu Bosogh, ceritanya sama, sama-sama tempat musyawarah dibawah batang kayu besar, disitu juga banyak banyak kuou bermain, akan tetapi nama kuok bukan diambil dari nama burung kuou, tapi diambil dari nama batang kayu besar, yang mana kayu besar itu bernama kayu kuok

Hak atas tanah dan pengelolaan Wilayah

Pembagian ruang menurut adat

kalau dulu ada namanya bukit keramat di desa silam, diistu yang punya ruang khusus Dt Padokotuan, dulunya bisa meminjam alat-alat perlengkapan memasak untuk acara besar seperti oernikahan.
1. Area kelola lading/sawah ( tanah paladang ),
2. areal pemukiman ( kampuang )
3. areal tanah pekuburan ( tanah pakubun )
4. areal perkebunan masyarakat, ( sawit milik individu )
5. ada sebagian tanah ulayat yang dimiliki secara komunal masyarakat adat, namun dikelola system sewa sama PT dengan ditanami sawit masa berlakunya sampai 2020, setelah itu akan dikembalikan kepada ninik mamak.

Sistem Penguasaan & Pengelolaan Wilayah

ghimbo sonto dan bukik bungkuok => Dt Bosogh
ghimbo buriong dan ghimbo sialang kampuong => Dt Panghulu Bosogh
ghimbo panjang dan koto talubuo ma;apari => Dt Singo
ghimbo bonca kutu dan koto sungai giyak => Dt Bagindo
ghimbo sungai bunuik dan sungai ompiong => Dt Paduko Tuan
ghimbo bukik malutung dan ghimbo palajau => Dt Pakomo

Hak atas kepemilikan tanah dimiliki oleh perorangan, jika tanah itu peninggalan orangtua dinamakan tanah soko, yang mana tanah ini tidak diperbolehkan untuk dijual hanya untuk hak pakai. Kepemilikan tanah ini diberikan atas persetujuan niniok mamak kepada kamanakan.

Kelembagaan Adat

Nama

LKAN(lembaga adat kenegrian kuok)

Struktur

Kepala Pada Suku Melayu ada 9 Datuok yaitu 1. Dt Bosogh (Suku Kampai) 2. Dt Panghulu Bosogh (Suku Melayu Siompu) 3. Dt Majolelo (Suku Melayu Sikumbang) 4. Dt Singo (Suku Melayu Bawi) 5. Dt Ulaksamano (Suku Mandailiong) 6. Dt Paduko Gajo (Suku Melayu Kubuong) 7. Dt Majo Indo (Suku Melayu Pasai) 8. Dt alam (Suku Melayu Siompu) 9. Dt Bagindo (Suku Melayu Bendang) Pada Suku Piliang ada 7 Datuok yaitu 1. Dt Paduko Simarajo 2. Dt Sati 3. Dt Majo Bosogh 4. Dt Paduko Jokayo (Suku Caniago) 5. Dt Majo Bonsu (Suku Caniago) 6. Dt Paduko Jolelo (Suku Caniago) 7. Dt Paduko Jobosogh Pada Suku Domo ada 3 Datuok yaitu 1. Dt PadukoTuan 2. Dt Gindo Jobosogh 3. Dt Rangkayo Bosogh Dan Pada Suku Putopang ada 1 datuok yaitu Dt Pakomo Suku, Tuo Kampuong, dubalang, siompu, malin

Tugas dan Fungsi Pemangku Adat

Kepala suku (godang kanagoi), tuo kampuong (informasi dai kapalo suku), dubalang (keamanan, manjonguok nan jawo manjopuik nan dokek), siompu (manunggui umagodang), malin (manontukan halal jo haram)

Mekanisme Pengambilan keputusan

Bakampuong (musyawarah)

Hukum Adat

Aturan adat yang berkaitan dengan pengelolaan Wilayah dan Sumber daya alam

Adat diisi lumbago dituang ( dondo atau manggonti)

Aturan Adat terkait Pranata Sosial

Pernikahan sesuku =>disuwo pai kabukik ndak baangin kalua yg ndakbasaok (di suruh pergi dari kampung)
Pencurian=>badondo maangkuik batu jo kosiok untuok buek uma sojik

Contoh Keputusan dari penerapan Hukum Adat

Maambiok kayu diimbo didondo saiku kambiong

Keanekaragaman Hayati

Jenis Ekosistem

Sumber
Sumber Pangan	Tampui, potai,otan, gidan, cubodak, putotal
Sumber Kesehatan & Kecantikan	Pasak bumi,kumonyan, daun kayu bagak, daun sidukuong anak
Papan dan Bahan Infrastruktur	Kayu imbo, mbo koluong, mbo polam,maghanti
Sumber Sandang	Kayu toghok
Sumber Rempah-rempah & Bumbu	Kue, kincuong,daun duek, umbuik ghotan, gaduong
Sumber Pendapatan Ekonomi	Petani, nelayan tangkap, pohon karet, sawit, kolam ikan, keramba dan sawah

Kebijakan

No	Judul/Title	Nomor	Tentang	Kategori	Tipe Kategori	Dokumen
1	Perda Kabupaten Kampar Nomor 12 Tahun 1999 tentang Hak Tanah Ulayat	Nomor 12 Tahun 1999	tentang Hak Tanah Ulayat	Perda Kabupaten/Kota	Daerah	Dokumen
2	Keputusan Bupati Kampar Nomor 660/DLH-IV.2/32 Tentang Pembentukan Tim Registrasi Penetapan Masyarakat Hukum Adat, Wilayah Adat dan Hutan Adat di Kabupaten Kampar	Nomor 660/DLH-IV.2/32	Keputusan Bupati Kampar Nomor 660/DLH-IV.2/32 Tentang Pembentukan Tim Registrasi Penetapan Masyarakat Hukum Adat, Wilayah Adat dan Hutan Adat di Kabupaten Kampar	SK Bupati/Kepala Daerah	Daerah	Dokumen

Wilayah Adat

Statistik

Statistik Pengakuan

Wilayah Adat

View

Teregistrasi

Kewilayah Adat

Kependudukan

Sejarah Singkat Masyarakat adat

Hak atas tanah dan pengelolaan Wilayah

Kelembagaan Adat

Hukum Adat

Keanekaragaman Hayati

Kebijakan

BRWA

Wilayah Adat

layanan

Kontak BRWA