1. Ompi’/ pemukiman
Merupakan pemukiman atau perkampungan yang fungsinya dimanfaatkan untuk tempat tinggal, Pekarangan, dan tempat beternak sekala rumah tangga. Dalam Ompi terdapat beberapa fasilitas umum seperti: gereja katolik emanuel, Pos Yandu, Balai dusun, gerea GKII, lapangan volly dan lapangan sepak bola, jalan rambat beton. Pada awalnya Ompi Torus berbentuk Rumah Betang atau Rumah Panjang yang terdiri dari 28 Lawakng namun sekarang sudah berubah menjadi Rumah Tunggal.
Selain itu juga terdapat kuburan (Pongaretn) dan tempat keramat (Koramatn).
• Sebelumnya terdapat 3 lokasi kuburan yaitu: di Sebingkih, Boronga dan Songkang. Kuburan sebingkih dan Boronga merupakan kuburan tua karena warga yang meninggal yang dikuburkan disana terjadi sebelum masuk pengaruh agama Khatolik. Setelah masuk agama maka diadakan lokasi kuburan baru yaitu di songkang. Setiap tanggal 2 November masyarakat melakukan pembersihan masal dan doa Bersama di kuburan tersebut.
• Koramant adalah tempat atau benda yang menurut kepercayaan masyarakat memiliki nilai religi-spriritual. Maksudnya ditempat atau benda tersebut ada kekuatan atau berkat tertentu yang bisa mengabulkan niat dari warga yang minta sesuatu dan biasanya dikabulkan. Tempat keramat bisa menjadi media untuk menyampaikan doa masyarakat kepada nenek moyang dan penguasa alam semesta. Doa bisa berwujud permohonan (niat) dan rasa syukur karena niat telah dikabulkan. Adapun tempat yang dianggap keramat yang ada dalam Ompi adalah: Pedagi sarana untuk melaksanakan Ritual adat dan Botu Torusat tempat untuk memohon keselamatan, kesembuhan, dan meminta hujan.
2. Kubotn/Kebun
Merupakan kebun yang dibuat di bekas ladang atau jameh. Jenis tutupan lahannya berupa: Mayoritas tanaman karet dan beberapa tanaman lainnya seperti tanaman buah (Nangka, nenas, mentawa, cempedak, durian, langsat, jengkol, petai), tanaman kopi, kakau, dll. Selain itu di kubotn juga difungsikan sebagai tempat berburu tupai, pelanduk, musang, ular, dll.
3. Miih/ Ladang
Merupakan lahan yang sudah ditebas, ditebang dan dibakar yang difungsikan sebagai lahan produksi dan budidaya. Miih atau ladang merupakan sumber dari kebutuhan hidup masyarakat terutama untuk menanam padi dan sayuran. Adapun jenis padi yang ditanam di miih berupa: padi domam, nyarungkop, pandan wangi, peloma, engkawang, encoco (padi merah), padi cantek, padi empaot, padi raja. Sedangkan tanaman lainnya yang juga ditanam di Miih seperti: jagung, timun, perenggi, malai, boncikng, jagur, jamai, ensau, labu, takor, rojokng.
4. Loba (Ladang basah)
Merupakan lahan yang tergenang air yang merujuk pada sawah tetapi belum dicetak. Loba difungsikan sebagai tempat menanam padi yang masih mengandalkan air hujan sebagai sumber air. Adapun jenis padi yang ditanam di Loba antara lain: padi serendah, padi selasih, padi baokng, padi banjar kuning. Selain tanaman padi ada juga tanaman lainnya seperti: keladi, kangkong, genjer, cangkok manis, jagung. Disamping itu Loba juga digunakan sebagai perkolaman seperti belanto (ikan gabus), ikan lele, belut, dll. Di Loba juga terdapat tanaman Bomatn dan Sago atau sagu. Tanaman Bomatn dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan seperti tikar, dan anayaman lainnya.
5. Jameh (bawas) /Bekas ladang
Merupakan lahan bekas ladang. Ada beberapa sebutan untuk jameh antara lain:
• Domun: Lahan yang baru dibuka yang digunakan sebagai tempat perladangan dan ditinggalkan selama setahun.
• Doda: Lahan yang digunakan sebagai tempat perladangan dan ditinggalkan selama kurang lebih 4 tahun keatas.
• Jameh: lahan yang digunakan untuk perladangan yang sudah ditinggalkan selama 7-8 tahun. Pada tahun ke 9 bisa digunakan untuk perladangan kembali dengan sebutan Miih atau ladang.
6. Tomawang (Tembawang) / Bekas kampung
Tomawang atau Tembawang dibedakan menjadi 2 kategori. Yaitu: Tomawang Bekas Kampung dan Tomawang Bekas Pondok ladang atau Pelaman. Tomawang bekas perpindahan kampung ada 2 yaitu Tomawang Dodo (yang saat ini sudah menjadi kebun) dan Tomawang Palah Munakng). Sedangkan Tomawang bekas Pondok Ladang atau Pelaman ada beberapa seperti: Tomawang Bonyakng, Tomawang Goruntok, Tomawang Kunyer, Tomawang Bolida, Tomawang Tolok Boronga, Tomawang Buninikng, Tomawang Penyobakng, Tomawang Mpoma, Tomawang Lontur, Tomawang Borobut, Tomawang Entibi, Tomawang Tinyikng muntuh, Tomawang Tinyikng Mongut, Tomawang Porawatn, Tomawang Angit.
Tomawang bekas kampung sekarang ini banyak ditumbuhi pohon buah-buahan seperti durian, tengkawang, langsat, kawai, mentawa, cempedak nyontu, embakol, peluntatn tasapm dan osipm. Sedangkan tomawang yang merupakan bekas pondok atau laman banyak terdapat tanaman Nangka, nenas, mentawa, cempedak, durian, langsat, jengkol, petai, kakao, kopi, modang, labatn, tengkawang, majau, bayor, bungor, bedara, enau. Apabila dilihat dari segi umur, tanaman yang berada di Tomawang bekas kampung jauh lebih tua. Kurang lebih berumur diatas 50 tahun.
Selain dimanfaatkan hasil buahnya, do Tomawang juga difungsikan sebagai tempat berburu binatang seperti: tupai, pelanduk, musang, ular, burung kocu, bura, konakng, kuncit, empuruh dan sonsap.
7. Sungi /Sungai
Sungai Sekayam merupakan Sungai yang Paling besar yang ada di Ompi Torus. Dalam sungai sekayam terdapat anak-anak sungai yang mengalir ke sungai tersebut. Jika ukuran sungainya besar dan biasanya airnya tenang disebut dengan Tolok (teluk) sedangkan jika sungai ukurannya kecil disebut dengan Libok. Keberadaan sungai mempunyai peran yang sangat penting. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup hidup sehari-hari (misalnya: air minum, air untuk memasak, tempat mandi, tempat mencari lauk pauk) sungai juga menjadi media atau jalur transportasi.
|