OMPU MAMONTANG LAUT AMBARITA, nama kecilnya Martua Boni Raja Ambarita, berasal dari Lumban Pea Ambarita di Toba Samosir. Dia merupakan genersi ke-9 (sembilan) dari trombo/silsilah Siraja Batak.Semasa remaja, dia mengalami tekanan yang luar biasa, antara lain tidak kuat menerima kenyataan, Naera boru Ambarita, dikubur hidu-hidup Juang Nihuta, ayahnya sendiri. Juang Nihuta adalah adik sepupu Ompu Mamontang Laut. Lalu, kira-kira tahun 1800-an, ia merantau, menyeberangi Danau Toba dari Pulau Samosir menumpang "Solu Bulung Sukkit" menuju ke arah tenggara, tepatnya di Dolok Mauli, dekat Sipolha. Kemudian dia ke atah bukit, dan merintis perkampungan 'mamukka Huta" Sihaporas, yang aliran sungai mengalir ke arah Pematang Siantar sampai ke laut.
Semasa hidupnya, Ompu Mamontang Laut Ambarita sebagai Tuan Sihaporas menyepakati 'padan' atau sumpah-janji batas tanah dengan tiga raja/tuan, yakni Raja Siantar, Marga Manik; Tuan Sipolha juga Marga Manik dan Tuan Tanah Jawa, Marga Sinaga. Satu peristiwa ajaib terjadi saat pertemuan empat raja berlangsung untuk menentukan batas-batas wilayah 'Tanah Urung Siantar' dan 'Tanah Urung Tanah Jawa'. Peristiwa ajaib dimaksud adalah; legenda saat para raja/tuan berdoa kepada Debata Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa), 'Sahala Raja', 'Rajani Desa' dan 'Rajani Sombaon', dan mukjizat pun terjadi. Seekor kerbau mengeras, berubah menjadi batu, lalu patah menjadu dua bagian. Kemudian dinamai Batu Sidua-dua sekaligus dijadikan perbatasan wilayah Tuan Tanah Jawa dan Tuan Tanah Sihaporas. Ompu Mamontang Laut Ambarita meninggal oleh kekejaman penjahat, Raja Gorak Marga Manik yang melukainya menggunakan hujur atau tombak, ketika angin ribut dan hujan turun lebat.
Wilayah Tanah Adat Sihaporas warisan Ompu Mamontang Laut Ambarita terdiri atas hamparan tanah seluas 1.948 hektare. Sekitar 1913, penjajah Belanda meminjan tanah dari generasi kelima. Hal ini dapat dikuatkan, pada Peta Enclave Belanda terbit tahun 1916, bentang wilayah Sihaporas terdapat dengan tiga nama: Sihaporas, Sihaporas Bolon dan Sihaporas Negeri Dolok. Sampai dengan 2018, keturunan Ompu Mamotang Laut sudah 11 generasi, tinggal secara turun-termurun di Sihaporas, Nagori Sihaporas, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
|